Saham BUMN Sehat Menjadi Pilihan Investor di Tengah Tantangan Utang

Saham BUMN Sehat Menjadi Pilihan Investor di Tengah Tantangan Utang


Meski sebagian perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghadapi tantangan utang yang besar, tidak semua BUMN bermasalah. Pengamat pasar modal dan Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat, menegaskan bahwa ada sejumlah BUMN dengan kinerja yang mentereng, terutama di sektor perbankan dan pertambangan, yang memiliki utang yang terjaga dengan baik.

Teguh menyarankan agar investor yang tertarik melirik saham BUMN perlu mencermati posisi utang dan struktur permodalan para emiten. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melihat indikator Debt Equity Ratio (DER). "Kata kuncinya cari perusahaan BUMN yang utangnya aman. Debt Equity Ratio maksimal dua kali," ucap Teguh kepada Kontan belum lama ini.

Miftahul Khaer, Equity Research Analyst dari Kiwoom Sekuritas, juga menambahkan bahwa selain indikator DER, investor perlu mencermati jenis utang berdasarkan jangka waktu jatuh tempo serta struktur atau tingkat risiko utang tersebut. Dia memproyeksikan bahwa saham-saham BUMN yang tergabung dalam Indeks BUMN20 masih akan melaju positif di tahun ini, dipengaruhi oleh beberapa sentimen.

"Salah satunya adalah rilis laporan keuangan tahun buku 2023. Kemudian, katalis berlanjut pada musim pembagian dividen yang akan membuat sejumlah saham BUMN semakin menarik," kata Miftahul.

Miftahul merekomendasikan beberapa saham BUMN di sektor perbankan, tambang, dan energi yang dinilai memiliki prospek cerah. Beberapa di antaranya adalah:

- **Bank Syariah Indonesia (BRIS)** dengan target harga Rp 2.138 per saham.

- **Aneka Tambang (ANTM)** di Rp 1.982 per saham.

- **Elnusa (ELSA)** dengan target harga Rp 450 per saham.

Sementara itu, Ratna Lim dari Waterfront Sekuritas merekomendasikan saham-saham dengan rasio DER rendah. Menurutnya, per September 2023, DER Telkom Indonesia (TLKM) dan Pertamina Geothermal Energy (PGEO) masing-masing berada di 0,96 kali dan 0,49 kali. "Dalam hitungannya, target harga TLKM ada di Rp 4.450 per saham dan PGEO di Rp 1.400," kata Ratna.

Bagi investor yang masih tertarik melirik saham BUMN Karya, beberapa pilihan yang dapat dicermati adalah saham ADHI, PTPP, dan WEGE, meski perusahaan-perusahaan ini memiliki beban liabilitas yang cukup tinggi.

Di tengah kondisi pasar yang dinamis, pemilihan saham BUMN yang sehat dan memiliki rasio utang yang terkendali menjadi kunci sukses investasi. Dengan mencermati posisi utang dan prospek kinerja keuangan, investor dapat menemukan peluang emas di tengah tantangan yang ada.

Post a Comment

0 Comments