Penghargaan Proyek Teknik Berkualitas Nasional Tiongkok pertama kali digelar pada tahun 1981 dengan persetujuan Dewan Negara RRT, sebagai penghargaan simbol kehormatan yang melambangkan tingkat kualitas konstruksi teknik tertinggi di Tiongkok. Penghargaan ini adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah Tiongkok dan terdiri dari Penghargaan Proyek Teknik Berkualitas Nasional dan Penghargaan Emas Proyek Teknik Berkualitas Nasional.
Diberikan hanya kepada 20 proyek konstruksmi terbaik milik RRT di seluruh dunia, RRT menyasar seluruh bidang konstruksi teknik termasuk energi, bangunan, teknik sipil, transportasi, konservasi air, pertambangan, dan lain-lain. PLTU Jawa 7 menjadi satu-satunya proyek yang mendapatkan penghargaan di Indonesia. Hal ini membuktikan komitmen PLN Group secara ekselen dalam mengawal proyek sedari perencanaan hingga beroperasinya PLTU.
Lu Chengjun, Direktur Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (PT SGPJB) menyampaikan komitmen PLTU Jawa 7 sebagai salah satu PLTU terbaik di Indonesia dalam memasok listrik yang andal dan berkualitas. Menurutnya, dalam menghadirkan listrik, seluruh manajemen dan karyawan bertekad untuk meningkatkan kualitas di setiap lini, bahkan sejak sebelum konstruksi berjalan.
"Penghargaan dari pemerintah RRT ini merupakan bukti komitmen dan keseriusan kami dalam merancang, membangun, mengoperasikan, serta merawat PLTU Jawa 7 dengan semangat dan tekad mencapai keunggulan, serta berani berinovasi dan keunggulan melalui perbaikan berkelanjutan," ujar Chengjun.
PLTU Jawa 7 mendapatkan penghargaan ini setelah sebelumnya memenuhi syarat untuk seleksi, yaitu mendapatkan penghargaan dan rekomendasi dari state council RRT. Hanya proyek-proyek dengan keunggulan di bidang desain, konstruksi, manajemen, dan operasi yang memiliki kesempatan untuk memenangkan penghargaan ini mengingat tahap seleksi dan pemantauan yang ketat dari pemerintah RRT.
Proses validasi pun tidak saja dilakukan dengan cara paper based, melainkan dilaksanakan kunjungan langsung ke lapangan pada setiap perencanaan pembangunan, proses konsutruksi dan diawasi langsung oleh pemerintah RRT. Ketatnya persaingan terlihat dari jumlah proyek yang bersaing. Lebih dari 300 perusahaan lintas sektor yang bersaing dan memperebutkan penghargaan ini.
PLTU Jawa 7 dibangun dengan skema membentuk Joint Venture Company (JVC) IPP yaitu PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (PT SGPJB) yang merupakan konsorsium antara perusahaan asal Tiongkok, China Shenhua Energy Company Limited (CSECL) dan anak perusahaan PLN Nusantara Power; PJB Investasi (PJBI). Kepemilikan saham CSECL mencapai 70 persen dan 30 persen saham dimiliki PJBI.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat semenjak proyek PLTU Jawa 7 digagas. Dirinya menyampaikan bahwa proyek ini menjadi salah satu proyek percontohan yang baik dari kerja sama dua negara.
“Melalui PLTU Jawa 7 kami membuktikan bahwa tidak saja kami mampu menghadirkan listrik berkualitas yang berazaskan pengelolaan lingkungan, namun kami juga dapat memberikan nilai lebih dalam membawa nama baik perusahaan juga Indonesia di mata investor dan negara asing,” terang Ruly.
PLTU berbasis batubara yang terletak di Serang, Provinsi Banten ini merupakan salah satu PLTU terbesar di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 2×1.050 Megawatt (MW). Unit pembangkit ini juga menjadi unit pembangkit listrik yang ramah lingkungan dengan kapasitas unit tunggal terbesar, parameter tertinggi, dan indikator terbaik yang dibangun serta diinvestasikan oleh Tiongkok di luar negeri.
Dari sisi teknologi, PLTU ini merupakan pembangkit besar pertama di Indonesia yang menggunakan boiler Ultra Super Critical (USC) yang dapat meningkatkan efisiensi pembangkit hingga 15 persen lebih tinggi dibandingkan non USC. Teknologi USC juga membuat emisi yang dihasilkan menjadi lebih rendah sehingga lebih ramah lingkungan.
Kelebihan lain dari PLTU Jawa 7 yaitu dalam operasinya menggunakan SWFGD (Sea Water Flue Gas Desulfurization). Sistem ini sangat ramah lingkungan, SWFGD mampu menurunkan emisi Sulfur dari pembakaran lebih dari 90% sehingga emisi sulfur dari PLTU Jawa 7 sangat rendah. Selain itu penyaluran batubara dari tongkang menggunakan tubular belt conveyor sepanjang 4 km sehingga tidak ada batubara yang tercecer.
0 Comments