Dolar AS kembali mengalami penguatan menembus level Rp 15.000. Apa kata Bank Indonesia (BI)?
Edi Susianto Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia mengatakan Secara umum kalau dilihat sentimen global masih up and down, dari isu debt ceiling sampai rilis data China yang di bawah ekspektasi. Artinya, ada yang menarik ke arah penguatan DXY tapi ada yang menahan penguatan. Sampai detik ini, mata uang Asia ada yang menguat terhadap USD tapi ada juga yang melemah terhadap USD
Dari eksternal sendiri ada sejumlah sentimen. diantaranya sentimen pagu utang AS.
"Beragam sentimen ada yang mendorong penguatan dolar, tapi terdaoat juga yang menahan penguatan mata uang dolar tersebut", jelas Edi
di Indonesia terjadi siklus permintaan dolar yang meningkat. Salah satu penyebabnya dikarenakan oleh repatriasi dividen dan pembayaran utang.
"Di pasar Indonesia, kebetulan diikuti di bulan Mei ini siklus permintaan USD yang lagi meningkat antara lain untuk repatriasi dividen dan pembayaran utang," ujarnya.
Berdasarkan data RTI, dolar AS pagi ini naik 54 poin atau menguat 0,36% ke level Rp 15.004. Dolar AS di posisi tertingginya Rp 15.018 dan terendahnya Rp 14.950.
Namun dari awal tahun, dolar AS masih melemah terhadap rupiah sebesar 3,60%.
0 Comments